THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

foto ni yang penuh banyak kenangan

Jumat, 17 April 2009

Aku yang Derita Atau Kau yang Sengsara


Perpisahan memang selalu meninggalkan air mata. Puisi yang satu ini betul-betul sangat menyedihkan karena pengorbanan seseorang yang sangat mendalam. Seperti apa kisahnya? Silakan anda baca! --- Aku yang derita atau kau yang sengsara... Dalam melewati episod cerita cinta ini... Kita telah kecundang jua.. Dalam arti kata yang lebih tepat.. Aku tewas.. Aku yang tewas dalam merebut cintamu.. Aku yang tewas dalam mempertahankan cintaku... Aku yang tidak punya kekuatan itu untuk mempertahankannya Dari badai yang melanda... Badai yang paling hebat... Antara derajat dan restu orang tuamu... Kiranya aku yang bersalah.. Kumohon ampun darimu... Kiranya aku yang bersalah, Kurayu seribu kemaafan... Bonda dan ayahandamu tidak merestui cinta kita rupanya... Atau lebih tepat... Antara kita tidak sederajat... Itulah kata-kata ayahanda dan bondamu katakan... Dan aku... Maafkan sekali lagi, aku tidak mampu untuk menahan air mata Ini berlinang di tubir mata ini... Pergilah sayang, Jika ini suratan cinta kita, aku rela... Jika ini yang dikatakan takdir... Aku pasrah... Sayang, Usah berkata begitu... Mereka orang tuamu sayang... Mereka yang menjagamu dari sejak kecil lagi, Mereka yang menatangmu dengan penuh kasih sayang, Merekalah yang telah melimpahimu dengan kemewahanmu... Ingatlah, syurga seorang lelaki wajib berada di bawah telapak kaki ibu untuk selamanya... SELAMANYA,,, Pergilah sayang, Aku tahu kita berdua sengsara.. Kita berdua menderita... Sayang maafkan aku, Dalam tempoh kita melewati kisah percintaan kita ini... Percayalah... Aku bahagia.. Dan aku benar-benar bertuah kerana diberi peluang Untuk merasai kasih sayang itu walaupun hanyalah pinjaman rupanya... Aku yang menderita atau kau yang sengsara..sebenarnya,, Percayala kedua-duanya antara kita menderita dan sengsara... Izinkan aku untuk mengucapkan salam perpisahan dariku yang terakhir sayang....


0 komentar: